Senin, 26 Agustus 2013

Download Ebook Langka "Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia" (Bahasa Indonesia)



Review:
Buku Tarekat Mason Bebas ini hanya dicetak 5000 eksemplar oleh Pustaka Sinar Harapan, dan hanya diterbitkan 1 kali cetak yaitu pada tahun 2004, menurut keterangan dari Masyhud SM (penerjemah dan penulis buku best seller “Misteri Natal” dan “Dialog Santri-Pendeta”) buku tersebut hak penerbitan dan pencetakannya telah dibeli oleh orang Yahudi, karena memang tujuan buku ini bukan untuk konsumsi publik, melainkan dipersembahkan kepada para anggota dan mantan anggota dari Tarekat Mason Bebas (Freemason) di Hindia-Belanda dulu dan di Indonesia
http://rykers.blogspot.com
E-book berjudul Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962 ini diperuntukkan bagi segenap rakyat Indonesia yang tercekoki dengan sejarah payah yang tidak pernah menyebut Freemasonry dalam buku-buku pelajarannya, padahal mereka sudah sejak tahun 1700-an masuk dan mengembangkan sayapnya di Indonesia.

Ukuran Ebooknya sangat besar, sesuai dengan muatannya yang “luar biasa”. Disarankan menggunakan IDM (Internet download manager) dalam mendownloadnya.

Ternyata organisasi Freemason (Tarekat Mason Bebas)-organisasi rahasia Yahudi- itu telah bercokol lama di Indonesia sejak zaman penjajahan Belanda, bahkan salah satu tokoh utama Freemason ini adalah tokoh-tokoh yang dianggap sebagai tokoh pergerakan nasional. Penampakan Freemason ini pada awalnya mengibarkan propaganda sebagai sebuah organisasi yang menjunjung tingi nilai-nilai kemanusiaan.

Freemason dan Boedi Oetomo
Menurut buku pelajaran dari SD hingga SMA, pada tanggal 20 Mei 1908 telah terjadi suatu pergerakan menuju awal gerakan nasional dalam mengatasi penjajahan di bumi Indonesia yang dipromotori oleh mahasiswa-mahaiswa STOVIA yang biasa disebut dengan “Budi Utomo”. Dr. Sutomo pun di daulat menjadi salah satu “pengisi” awal dari pergerakan Budi Utomo. Dari SD sampai SMA bahkan mungkin perguruan tinggi kita sudah di doktrin tentang kedahsyatan hari yang disebut kebangkitan nasional ini yang selalu menjadi titik awal kaum terpelajar di Indonesia.

Kita bahkan tidak mengetahui atau bahkan tak acuh tentang bagaimana sejatinya pergerakan Budi Utomo ini. Budi Utomo merupakan pergerakan yang menurut fakta sejarah sejatinya masih bersifat sangat kedaerahan, belum mencakup tingkat nasional dan bahkan masih berada di dalam taraf kelokalan.
Gerakan ini ternyata menyimpan sebuah tabir misteri yang berkaitan dengan sebuah organisasi rahasia Yahudi Internasional di bawah pendudukan Belanda yang disebut dengan organisasi Freemason (Tarekat Mason Bebas) atau yang dikenal pada waktu penjajahan Belanda disebut dengan “Vrijmetselarrij”. Fakta ini jarang sekali diungkap kedalam ranah pendidikan nasional karena memang sangat dirahasiakan sekali usaha dari organisasi terselubung ini.

Di dalam buku “Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962” dijelaskan dengan gamblang bagaimana campur tangan freemason terhadap Budi Utomo dalam kaitanya menyebarluaskan faham keyahudian di dalam tubuh budi Utomo ini. Kita dapat lihat pada kutipan berikut ini:
“…pengaruh Tarekat Mason Bebas atas emansipasi segmen penduduk Indo-Eropa telah mendapat perhatian , tidaklah terlupakan bahwa mereka juga mempunyai pengaruh dalam gerakan nasional Indonesia. Kaum Mason Bebas sudah pada tahap dini mengadakan hubungan dengan salah satu organisasi politik Indonesia yang pertama, yang bernama ‘’Budi Utomo” “. (Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962, hal. xviii).
Tokoh-Tokoh Indonesia Yang Terlibat di dalam Freemason
  1. Raden Saleh dilantik pada tahun 1836 di loge Den Haag “Endracht Maakt Macht"
  2. Abdul Rachman, keturunan dari Sultan Pontianak, dilantik tahun 1844 di Loge di Surabaya “De Vriendschap” dan Gedenkboek tahun 1917 terdapat keterangan bahwa dia adalah Mason pertama yang beragama Islam.
  3. Pangeran Ario Soeryodilogo (1835-1900) menjadi anggota loge Mataram di Yogyakarta
  4. Pangeran Ario Notokusuma (Paku Alam VI)
  5. Pangeran Arionotodirojo (1858-1917). Masuk keanggotaan loge Mataram pada tahun 1887 dan memegang berbagai jabatan kepengurusan. Ia ketua Boedi Oetomo antara tahun 1911-1914. pada tahun 1913 ia mendirikan Sarekat Islam Cabang Yogya yang banyak beranggotakan elit Jwa. Notodirojo seorang yang disegani dan dianggap sebaga pergerakan rakyat Jawa.
  6. R.M. Adipati Ario Poerbo Hadiningrat, yang pada awal abad ke 20 memangku jabatan bupati Semarang dan Salatiga. Bukunya yang terkenal adalah Wat ik als Javaan voor geest en gemoed in de Vrijmetselarij heb gevonden.
  7. Raden Adipati Tirto Koesoemo Bupati Karanganyar. Anggota Loge Mataram sejak tahun 1895. ketua pertama Boedi Oetomo. Pada kongres ke dua Boedi oetomo, yang diadakan di gedung Loge Mataram, ia mengusulkan pemakaian Bahasa Melayu, mendahului Sumpah Pemuda.
  8. A.H. van Ophusyen S.H. (1883-1956). Notaries dan anggota Dewan kota Batavia. Salah seorang pendiri dari indo Europees Verbond-Ikatan Indo Eropa. Wakil Suhu Agung untuk Indonesia.
  9. Raden Mas Toemenggoen Ario Koesoemo Yoedha, 1882-1955, putra dari Pakoe Alam V. menjadi anggota loge Mataram pada tahun 1909 dan berkali-kali memegang jabatan kepengurusan. Pada tahun 1930 menjadi Anggota Pengurus Pusat.
  10. Dr. Radjiman Wediodipoera (Wediodiningrat), 1879-1952. antara tahun 1906 dan 1936 dokter pada keratin Solo. Sarjana dan penulis mengenai falsafah budaya. Pejabat ketua Boedi Oetomo 1914-1915. pada tahun 1945 memaainkan peranan penting sebagai ketua dari Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Bersama Soekarno dan Hatta pergi mnemui Marsekal Terauchi dalam pembicaraan kemerdekaan Indonesia.Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Bogor, 1908. dalam tahun 1952 menjadi anggota dari loge Indonesia Purwo Daksia. Ia menjabat sebaia Kepala kepolisian RI . Soekanto menjadi Suhu Agung dari Timur Agung Indonesia atau Federasi Nasional Mason. Ia juga menjabat sebagai ketua dari Yayasan Raden Saleh yang merupakan penerusan dari Carpentier Alting Stiching.
  11. R.A.S Soemitro Kolopaking Poerbonegoro, menjadi Ketua Suhu Agung dari Timur Agung Indonesia pada 7 April 1955 (Hari berdirinya Tarekat Mason Indonesia).
  12. R.A. Pandji Tjokronegoro, terdaftar sebagai anggota pada tahun 1908, hal ini dikuatkan dengan bukti dia merayakan Yubelium Mason Bebas pada 50 tahunnya Mason Bebas.

Loge-Loge (Lodge) atau Loji Yang Ada di Indonesia
Loge dan Rumah Pemujaan bukanlah masjid maupun gereja, merupakan sebuah tempat pertemuan anggota Freemason Indonesia untuk mengadakan pemujaan kepada kepada Yang Maha Terang, yang dalam ritualnya para anggota Mason tersebut membacakan sebuah nyanyian kerohanian. Loge yang pertama kali dibangun di Batavia oleh Albertus van der Parra (1761-1775), yang bernama “La Choisie (Terpilih) atas prakarsa Joan Cornelis Radermacher. Setelah itu di bangun pula pada bulan November 1767 di Batavia sebuah loge baru bernama “La Fidele Sincerite”.

Tahun 1767 pada umunya dianggap sebagai awal kehadiran Tarekat Mason Bebas yang terorganisir di Jawa. Selain melakukan pertemuan di loge-loge, mereka juga kerap melakukan pertemuan rahasia di Amanusgracht (Jl. Kopi/Jl. Bandengan Jakarta) dan di kawasan Molenvliet (Jl. Gajah Mada/ Hayam Wuruk). Selain di kedua daerah diatas, seorang pakar Hukum yang namanya diakui dalam ilmu Hukum Indonesia, yaitu Jacob Van Vollenhoeven, ternyata memainkan peranan penting terhadap pendirian Loge Matahari di Padang pada tahun 1858 yang beberapa bulan sebelumnya pada tanggal 11 Desember 1857 berkumpul dirumahnya untuk membahas mengenai pendirian Loge tersebut. Loge terakhir yang didirikan terakhir sebelum tahun 1890 di Jawa adalah Loge “Veritas” di Probolinggo Jawa Timur.

Daftar Loge Freemason di Indonesia
  1. Loge La Choisie di Batavia (1764-1766)
  2. Loge La Fidele Sincerite (1767)
  3. Loge La Virtuese (1769)
  4. Loge La Constante et Fidele (1801) di Semarang
  5. Loge De Vriendschap (1809) di Surabaya
  6. Loge De Ster in Het Oosten (Loji Bintang Timur) di Batavia (1837)
  7. Loge Matahari di Padang (1858)
  8. Loge Princes Frederik der Nederlanden di Rembang (1871)
  9. Loge L Union Frederic Royal di Surakarta (1872)
  10. Loge Prins Frederik di Kota Raja Aceh pada tahun 1880
  11. Loge Veritas di Probolinggo
  12. Loge Arbeid Adelt di Makassar (1888)
  13. Loge Excelsior di Bogor (1891)
  14. Loge Tidar di Magelang (1891)
  15. Loge St. Jan di Bandung (1896)
  16. Loge Fraternitas di Salatiga (1896)
  17. Loge Humanitas di Tegal (1898)
  18. Loge Malang (1901)
  19. Loge Blitar (1906)
  20. Loge Kediri (1918)
  21. Loge Het Zuinderkruis (Rasi Pari) di Batavia (1918)
  22. Loge De Broerderketen (Segitiga) di Jember (1926)


Credit goes to : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar